Thursday, May 23, 2013

Sifat Wajib dan Mustahil Bagi Allah S.W.T

Sifat Wajib dan Mustahil Bagi Allah | Setelah berbulan-bulan saya absen menyapa pembaca, maka dalam kesempatan ini Al haqiir ingin kembali menyapa para pembaca yang budiman untuk melanjutkan beberapa tulisan saya yang kemarin. Menyambung artikel yang berjudul Dasar-dasar Aqidah Agama dan Ilmu Tauhid, maka kali ini Al haqiir akan membahas tentang sifat wajib dan mustahil bagi Allah S.W. yang wajib untuk kita ketahui secara global dan terperinci.

Allah S.W.T memiliki masing-masing 20 sifat wajib dan 20 sifat mustahil yang menjadi kebalikan dari sifat wajib. Adapun sifat wajib bagi Allah S.W.T adalah:
 الوجود, القدام, البقاء, مخالفته للحوادث, قيامه بنفسه, الوحدانية, القدرة, الإرادة, العلم, الحياة, السمع, البصر, الكلام
 كونه قادرا, كونه مريدا, كونه عالما, كونه حيا, كونه سميعا, كونه بصيرا, كونه متكلما
Sedangkan yang menjadi kebalikannya (sifat mustahil) adalah:
العدم, الحدوث, الفناء, مماثلته للحوادث, إحتياجه لغيره, التعدد, العجز, الكراهة, الجهل, الموت, الصمم, العمى, البكم
كونه عاجزا, كونه كارها, كونه جاهلا, كونه ميتا, كونه أصم, كونه أعمى, كونه أبكم

Melangkah ke sifat yang pertama yaitu: Wujud. Wujud ialah tetapnya atau nyatanya sesuatu yang dapat dilihat dengan mata, sedangkan kebalikannya (sifat mustahil Nya) adalah 'Adam
Dalil menurut akal terhadap wajibnya sifat wujud dan mustahilnya sifat 'adam adalah dengan adanya seluruh ciptaan didunia ini. Coba kita renungkan!!! alam yang kita singgahi ini bermula dari tidak ada menjadi ada, sekarang ada dan kelak tidak ada lagi, dari gerak menjadi tenang dan dari tenang menjadi gerak, ada yang berwarna putih, merah hitam dll, begitu juga dengan tubuh kita, awalnya kita tidak ada di alam ini kemudian kita dilahirkan dan kelak kita akan tidak ada lagi (mati), dan semua itu menunjukkan bahwa semua yang ada di alam ini adalah sesuatu yang baru dalam artian ada setelah tiada, dan perkara yang baru itu tidak akan ada jika tidak ada yang membuat.

Mari kita renungkan sejenak, sebuah boneka tidak akan ada begitu saja tanpa ada yang membuat boneka tersebut, oleh karena itu si pembuat boneka wajib ada (wujud), karena tidak mungkin boneka itu ada dengan sendirinya. Begitu juga dengan alam dan seluruh isinya ini, alam beserta isinya tidak akan ada begitu saja tanpa ada yang membuatnya, dan yang membuat alam beserta seluruh isinya adalah wajib ada (wujud). Jika Allah S.W.T tidak wajib ada (wujud), maka alam beserta isinya ini tidak akan pernah ada, karena adanya sesuatu yang baru tanpa ada yang membuat tidak akan pernah dapat diterima oleh akal.

Sedangkan dalil naqli tentang wajibnya wujud diantaranya adalah surah Al-a'rof ayat 54, surah Ath-thuur ayat 35.
Untuk menutup artikel ini saya akan sedikit membahas tentang kalimat bergaris bawah yang telah saya tulis diatas, yaitu kalimat "sesuatu yang dapat dilihat dengan mata". Allah S.W.T adalah dzat yang wajib adanya (wujud) dan dzat itu eksistensinya memang ada dan dapat kita lihat, hanya saja mata dan alam yang besar ini terlalu ringkih untuk menampung dzatNya. Oleh karena itu kita tidak akan dapat melihat dzatNya Allah S.W.T selama kita masih hidup di alam yang ringkih ini. Berbeda jika kita sudah berada di Akhirat, maka wajah kita akan berseri-seri karena melihat dzatnya Allah S.W.T, hal ini sesuai dengan firman Allah S.W.T dalam surah Al-qiyaamah ayat 22-23, senada dengan ini Imam Syafi'i, salah satu imam madzhab mengatakan:
 لولم يوقن محمد ابن إدريس بأنه يرى ربه فى المعاد لما عبده فى دار الدنيا  
yang artinya: jika Muhammad bin Idris (yakni beliau sendiri) tidak yakin akan dapat melihat tuhannya di akhirat, maka dia tidak akan menyembah-Nya di dunia ini.

Pemahaman ini sangat berbeda dengan pernyataan sebagian orang yang menyatakan bahwa tuhan mereka itu menjelma menjadi seorang manusia yang akan menunujukkan mereka ke jalan yang lurus, jalan yang benar dan lain sebagainya. Namun pernahkah kita berfikir bahwa jin juga dapat menjelma menjadi seorang manusia dan atau masuk ke dalam tubuh manusia. Alangkah naif nya jika tuhan kita menjelma menjadi manusia atau masuk kedalam tubuh seseorang, yang mana tubuh manusia itu ringkih dan mudah rusak, SERINGKIH ITUKAH DZAT NYA TUHAN YANG KITA SEMBAH ??? sehingga tubuh manusia dapat menerima dan menampung dzatnya tuhan, tentu saja jawabannya adalah TIDAK, TIDAK dan TIDAK.

Untuk kesembilan belas sifat wajib dan mustahil akan saya bahas pada artikel-artikel saya selanjutnya semoga bermanfaat !!! Amiiin ....Yaa Muhibal Mulihhiin.

No comments:

Post a Comment